Project Summary: Locally Led Disaster Preparedness and Protection (LLDPP)

Publikasion Desember 28, 2021

Locally Led Disaster Preparedness and Protection (LLDPP) atau Kepemimpinan Lokal dalam Kesiapsiagaan dan Perlindungan Bencana merupakan program yang berkontribusi pada keselamatan, martabat dan hak-hak orang yang terkena dampak termasuk peningkatan aksesnya terhadap bantuan sesuai dengan kebutuhan dan tanpa adanya diskriminasi. Program ini merupakan kesiapsiagaan terhadap bencana yang akan datang khususnya di Provinsi Banten, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah, dengan fokus tindakan memperkuat respon kemanusiaan sub Nasional dan Kapasitas Koordinasi Klaster dengan spesifik fokus pada perlindungan. Program LLDPP ini merupakan program yang dilaksanakan oleh sebuah konsorsium yang di dalamnya terdiri dari Yayasan PLAN Internasional Indonesia (YPII), ADRA Indonesia, MDMC, Pujiono Center, dan RedR Indonesia yang didanai oleh ECHO (European Commission Humanitarian Aid and Civil Protection).

Pelatihan ini berfokus pada penguatan Respon Kemanusiaan sub nasional dan kapasitas koordinasi klaster dengan fokus pada perlindungan melalui penguatan struktur lembaga pemerintah daerah terkait dan organisasi masyarakat sipil, termasuk pengembangan kerangka kerja tanggap bencana lokal, rencana kontijensi multi-hazard, sistem peringatan dini, dan pengembangan rapid deployment roster, meningkatkan kapasitas manajemen/kepemimpinan dan profesionalisme kemanusiaan personil kunci di Kementrian Sosial dan jajaran anggota klaster lainnya, serta menghasilkan analisis dan distribusi luas pembelajaran, praktik terbaik, dan rekomendasi untuk provinsi/kabupaten lain di Indonesia dan untuk pemangku kepentingan nasional dan daerah.

Pada pertemuan konsultasi yang dilakukan di tiga provinsi, masing-masing provinsi pernah mengalami bencana besar seperti gempa bumi dan tsunami serta ditemukan informasi terkait kebutuhan penyegaran pemahaman tentang sistem/manajemen kesiapsiagaan bencana (pengungsian dan perlindungan dalam situasi darurat). Ada juga wilayah dimana masing-masing klaster baru dibentuk dan diaktifkan hanya saat terjadinya bencana sehingga persiapan yang dilakukan belum maksimal. Non-governmental organization (NGO) yang terlibat dalam penanggulangan bencana di beberapa wilayah pun masih karikatur, sehingga diperlukan pemahaman yang sama terkait sistem penanggulangan bencana agar dapat dikerjakan bersama. Berdasarkan kebutuhan tersebut, program LLDPP memberikan penguatan kepemimpinan dan manajemen untuk memastikan kemanusiaan dan jaminan kualitas serta pemahaman tentang peran, tanggungjawab, dan bentuk kerjasama kelembagaan dalam melakukan respon tanggap darurat.

Training on Leadership and Management in Emergency dilakukan di Provinsi Banten, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah secara luring.

Program LLDPP juga melakukan kegiatan Training of Trainer (ToT) Humanitarian System and Principles. Fokus utama kegiatan ToT Humanitarian System and Principles adalah penguatan kapasitas dan koordinasi respon kemanusiaan di tingkat provinsi melalui training of trainer untuk memperkuat pengetahuan dan kapasitas fasilitator/trainer agar memiliki kemampuan untuk mengembangkan kegiatan peningkatan kapasitas di tingkat provinsi di masa yang akan datang. Kegiatan ini penting dilakukan selain sebagai sarana peningkatan kapasitas, juga sebagai sarana konsolidasi tokoh kunci yang mempunyai kapasitas memfasilitasi kegiatan peningkatan kapasitas kedepannya yang berfokus pada perlindungan serta mempunyai komitmen untuk pengembangan kegiatan peningkatan kapasitas bersama lembaga yang mendukung klaster perlindungan dan pengungsian di tingkat provinsi.

ToT Humanitarian System and Principles dilakukan di Yogyakarta secara luring

Program LLDPP juga memberikan pelatihan teknis sebagai upaya-upaya untuk memahamkan tentang kesetaraan, dan keadilan gender secara menyeluruh. Kekerasan seksual berbasis gender atau Sexual and Gender-based Violence (SGBV) sendiri merupakan suatu kekerasan yang berpotensi terjadi dalam situasi bencana. Diskriminasi dan ketidaksetaraan gender merupakan akar masalah SGBV. Perempuan dan anak-anak merupakan kelompok yang paling beresiko untuk mengalami kekerasan seksual pada situasi bencana. Pencegahan dan penanganan kekerasan seksual pada situasi bencana membutuhkan pendekatan multi sektor. Program LLDPP membekali pengetahuan tentang permasalahan gender yang terjadi pada pra bencana, saat bencana dan pasca bencana beserta dengan berbagai solusi dan rencana aksi yang dibutuhkan.

Technical Trainings on SGBV dilakukan di Provinsi Banten, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah secara luring.

Pada setiap kejadian bencana, perempuan dan anak menjadi kelompok yang paling rentan menjadi korban dan paling menderita. Anak-anak yang belum bisa menyelamatkan diri sendiri, berpeluang menambah jumlah korban menjadi lebih besar. Oleh karena itu, program LLDPP juga melakukan pelatihan Technical Trainings on sub cluster child protection sebagai salah satu upaya meningkatkan pengetahuan dan kemampuan untuk memitigasi kelompok anak dalam menghadapi bencana. Pelatihan dirancang untuk membantu penanganan bagi anak-anak yang terkena dampak bencana alam atau konflik, dengan memberi pengetahuan untuk menganalisis risiko, menentukan sumber daya, peralatan dan kekhawatiran perlindungan anak dengan lebih baik, serta untuk memperkuat pengambilan keputusan dalam keadaan darurat.

Technical Trainings on sub cluster child protection dilakukan di Provinsi Banten, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah secara daring

Bencana alam selain menimbulkan kerusakan fisik serta korban jiwa, dapat memberikan juga dampak-dampak psikososial yang cukup serius pada orang-orang yang mengalaminya baik secara langsung maupun tidak langsung. Ditambah saat ini sedang berada dimasa pandemi Covid-19 juga mengakibatkan penyesuaian kebiasaan dan aktifitas yang cukup besar. Oleh karena itu program LLDPP juga memberikan Technical Trainings on Sub-Cluster Mental Health and Psychosocial Support (MHPSS) dalam situasi bencana.

Technical Trainings on Sub-Cluster MHPS dilakukan di Provinsi Banten, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah secara luring

Terakhir, program LLDPP juga melakukan kegiatan Training Humanitarian System and Principles serta Training Cluster Coordination System yang semakin memperkuat kesiapsiagaan dalam menangani respon bencana tanpa adanya diskrimasi. Kegiatan dilakukan secara daring dan luring di Kabupaten Bima, Pandeglang, dan Sigi. Kesiapsiagaan bencana perlu dipersiapkan secara menyeluruh dengan melibatkan berbagai sektor dan program LLDPP mampu mengemas kebutuhan tersebut dengan pelibatan aktor-aktor kunci serta penyampaian materi dengan sangat baik namun menyenangkan.

Project Summary