Yogyakarta, 22 Oktober 2020. RedR mengadakan webinar dalam rangka memaparkan pembelajaran dari proses pemutakhiran Rencana Kontingensi (Renkon) Erupsi Gunungapi Merapi 2020. Renkon ini melibatkan seluruh elemen masyarakat termasuk anak-anak dan disabilitas serta menggunakan pendekatan bottom-up, panduan 4.0 dan SNI.
Sebelumnya, Renkon Erupsi Gunungapi Merapi 2020 Kabupaten Sleman telah berhasil dimutakhirkan oleh kerjasama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, BPPTKG , UPN ‘Veteran’ Yogyakarta, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) DIY, RedR Indonesia, UNICEF Indonesia, bersama masyarakat. Pemutakhiran Renkon ini juga melibatkan seluruh unsur Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, akademisi, organisasi kemasyarakatan, Sekolah Siaga Bencana (SSB), swasta, dan perwakilan anak (Jun2019-Mar2020) dan merujuk pada pedoman 4.0 dan SNI. Prosesnya menerapkan pendekatan bottom-up, didahului dengan penyusunan Renkon Desa di 7 desa yang terletak di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Merapi.
Namun tidak lama setelah finalisasi Renkon tersebut, terjadi Pandemi COVID–19 yang berpengaruh terhadap langkah-langkah kesiapsiagaan yang dirumuskan dalam Renkon yang baru disahkan. Maka Tim Kerjasama menyepakati untuk meninjau kembali dokumen Renkon desa dan kabupaten guna menyesuaikannya dengan protokol kesehatan untuk penanganan COVID-19 yang ada.
Karenanya webinar ini juga bertujuan untuk mendapatkan tanggapan atas relevansi pembelajaran tersebut bagi dari Kementerian/Lembaga nasional terkait masukan untuk pelaksanaan kegiatan serupa ke depan sekaligus untuk penyusunan Renkon yang mengintegrasikan adaptasi ancaman Pandemi COVID-19.
Siaran ulang seminar dapat disaksikan di sini.
https://youtube.com/watch?v=efvTNDlWZ1E
Untuk informasi media harap menghubungi:
Manajemen Informasi RedR
Email: info@redr.or.id
Tel: +62 811 283 3336
Untuk informasi lain mengenai Renkon Merapi bisa mengikuti Instagram dan Facebook kami di: @redrindonesia