Pelatihan Pendidikan pada Situasi Darurat Bagi Kaum Muda

Berita & Publikasion Januari 11, 2023

(Yogyakarta) – RedR Indonesia bekerjasama dengan UNICEF dan Plan Indonesia menyelenggarakan pelatihan pendidikan dalam situasi darurat bagi kaum muda, tanggal 12-14 Desember 2022 di Disaster Oasis Training Center, Yogyakarta. Kegiatan diikuti oleh 25 anak muda dari berbagai organisasi seperti Youth Advisory Panel, Mitra Muda UNICEF, Forum Anak, serta Relawan LSM lokal.

Materi pelatihan disusun secara interaktif sehingga para peserta terlibat aktif dalam setiap prosesnya. Situasi pelatihan juga disimulasikan sejak awal seperti sedang dalam situasi darurat. Kedatangan peserta disambut oleh fasilitator yang berperan sebagai aktor polisi, linmas, BNPB, PMI, serta Tagana yang mengelola koordinasi relawan, tenda logistik, dan dapur umum. Simulasi tersebut membantu para peserta memahami peran dan koordinasi yang harus dilakukan dalam situasi darurat. Setelah melalui simulasi sejak awal kegiatan, para peserta kemudian diajak untuk memahami materi secara klasikal di dalam maupun luar ruangan. Pada akhir kegiatan, para peserta yang berasal dari 10 provinsi di Indonesia mendeklarasikan komitmen bersama untuk menjadi komunitas “Indonesia Education in Emergency Youth Ambassador”.

Situasi pelatihan disimulasikan seperti dalam situasi darurat

Pelatihan ini dilaksanakan dengan mempertimbangkan bahwa kaum muda perlu mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi aktif dan bermakna pada situasi darurat. Kehadiran mereka penting dalam membantu aktor kemanusiaan memastikan semua yang terdampak bencana mendapatkan kebutuhannya dan tidak ada yang tertinggal (no one left behind). Peningkatan kapasitas akan membantu kaum muda untuk mengurangi risiko bencana dan meningkatkan ketangguhan. 

Dalam situasi bencana anak-anak sering kehilangan akses Pendidikan karena fasilitas sekolah yang rusak dan tidak tersedianya kegiatan yang memadai. Perhatian terhadap anak juga menurun karena orang dewasa seringnya lebih fokus pada bagaimana bertahan hidup seperti mencari kecukupan sandang, pangan, dan papan. Sementara itu, pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang dapat menyelamatkan anak-anak melalui kegiatan pembelajaran yang memberikan pengetahuan sekaligus menciptakan kondisi keteraturan yang mendukung pemulihan. Oleh karena itu, kegiatan/aksi-aksi kemanusiaan perlu dilaksanakan pada sektor pendidikan untuk memastikan bahwa dalam situasi darurat tetap tersedia layanan pendidikan, khususnya bagi anak-anak.

Kaum muda yang saat ini jumlahnya lebih dari 75 juta adalah aktor potensial untuk mendorong pendidikan berkualitas pada situasi darurat. Kemampuan teknologi dan energi yang dimiliki oleh kaum muda sangat berpotensi untuk menjangkau banyak pihak. Oleh karena itu, kaum muda membutuhkan kesempatan untuk terlibat dan mengambil alih kepemimpinan atas isu-isu kritis yang mempengaruhi mereka atau lingkungan di sekitar mereka termasuk tersedianya layanan pendidikan bagi anak-anak pada situasi darurat.

Kaum muda diharapkan dapat mengadvokasi pendidikan dalam keadaan darurat, kesetaraan gender, maupun pencegahan kekerasan terhadap anak. Selain itu, pemuda juga bisa menjadi mitra belajar sebaya bagi pemuda lainnya. Oleh karena itu, kaum muda perlu mendapatkan peningkatan kapasitas dalam pendidikan pada situasi darurat.

“Kami mendapatkan banyak sekali informasi termasuk teknik advokasi yang dilakukan anak muda kepada pemangku keputusan dan pengambil kebijakan”

Testimoni Iriana Gloria, Mitra Muda UNICEF

Harapannya semakin banyak provinsi di Indonesia yang memiliki pemuda penggiat pendidikan pada situasi darurat. Melalui pelatihan tersebut, peserta akan dikenalkan dengan koordinasi mekanisme, isu lintas sektoral, dan prinsip-prinsip kemanusiaan, termasuk komitmen untuk mendukung rencana kontinjensi yang ramah anak. (CP/WP)