NTT menambah daftar panjang bencana yang terjadi di Indonesia tahun ini, berdampingan dengan pandemi Covid-19 yang belum juga kunjung usai. Banjir bandang terjadi akibat dari dampak siklon Tropis Seroja. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya 2 (dua) bibit siklon tropis, yaitu Bibit Siklon Tropis 90S di Samudra Hindia barat daya Sumatra dan Bibit Siklon Tropis 99S yang selanjutnya disebut sebagai siklon tropis Seroja di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur.
Cuaca ekstrem di Indonesia umumnya disebabkan oleh osilasi Samudera Pasifik, osilasi Samudera Indonesia/IODM, osilasi Madden-Julian/MJO dan anomali suhu paras laut. Osilasi Pasifik berupa dinamika suhu paras laut di area ekuator sebagai El Nino atau La Nina. IODM mirip osilasi Pasifik, hanya saja terjadi di Samudera Indonesia yg melahirkan IODM positif & IODM negatif. Sedangkan MJO tidak menetap seperti dua osilasi sebelumnya, melainkan bergerak kontinu dari barat ke timur. Sehingga akan singgah di satu kawasan setiap 2 – 3 bulan sekali. Bagi Indonesia, El Nino & IODM positif berdampak kekeringan. Sebaliknya La Nina, IODM negatif & MJO berdampak hujan lebat – ekstrim (@dongenggeologi). Bencana Hidrometeorologi di Nusa Tenggara Timur disebabkan oleh siklon Seroja yang bukan dari keempat faktor yang disebutkan di atas, hal ini tidak aneh mengingat dalam satu dasawarsa ini di Indonesia telah lahir beberapa badai tropis.
Siklon Tropis Seroja ini menyebabkan terjadinya hujan lebat hingga sangat lebat yang disertai dengan angin kencang, Guntur, kilat di wilayah Nusa Tenggara Timur yang sangat berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi. BMKG sebagai Lembaga yang diberi mandate dalam hidrometeorologi telah memberikan peringatan dini siklon tropis Seroja sejak 3 April 2020. Dituangkan dalam peringatan dini tersebut bahwa siklon tropis Seroja ini akan memberikan dampak gelombang tinggi di beberapa wilayah yaitu di selatan Bali, Jawa timur, Perairan selatan Flores, Selat Ombai, dan Laut Flores.Gelombang yang ekstrem setinggi 6 meter berada di bagian Hindia Selatan NTT. Setelah peringatan dini tersebut hujan intensitas sedang hingga sangat lebat menghantam NTT, 13 Kabupaten dan 1 Kota lokasi terdampak siklon Seroja.Peringatan Dini dari BMKG tersebut mencakup bahaya yang akan ditimbulkan oleh siklon tropis Seroja sebagai berikut :
Ketinggian gelombang 2,5-4 meter (Tinggi)
– Perairan bengkulu
– Perairan selatan Jateng – P. Sumba
– Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan
– Samudera Hindia sleatan Jatim-NTB
– Selat Sumba bagian barat
– Perairan Selatan Flores
– Selat Ombai
– Laut Flores
Ketinggian gelombang 4-6 meter (Sangat Tinggi)
– Perairan barat Lampung
– Samudera Hindia barat Bengkulu-Lampung
– Selat Sunda bagian barat dan selatan
– Perairan selatan Banten-Jabar
– Samudera Hindia selatan Banten-Jawa Tengah
– Perairan Pulau Sawu
– Perairan Kupang-Pulau Rotte
– Laut Sawu
Ketinggian gelombang lebih dari 6 meter (Ekstrem)
– Samudera Hindia selatan NTT
Status Tanggap darurat yang semula diusulkan 14 hari diubah menjadi 30 hari dengan pertimbangan kalaksa BPBD Provinsi NTT.
Wilayah Terdampak
Data yang dihimpun dari Perkumpulan relawan CIS Timor dan dipadukan dengan Pusdalops BNPB update tertanggal 7 April 2021, 13 kabupaten dan 1 kota terdampak meliputi:

Sektor-Sektor Terdampak
Dari Update BNPB pada tanggal 5 April 2021 ada beberapa sector yang terdampak di setiap kabupaten Nusa Tenggra Timur diantaranya:
Kabupaten | Sektor Terdampak | Sumber |
Alor | akses jalan negara ruas Kalabahi-Maritaing, 2 Jembatan (jembatan Benlelang dan Jembatan Taramana) terancam putus (belum dapat dipastikan). 360 Unit rumah rusak (181 RS, 179 RB) 4 Unit sekolah rusak (1 SMP, 2 SD, 1 TK) 1 Unit sarana kesehatan 4 Unit kios RB 5 tembok penahan (TPT) RB 2 tembok penahan (TPT) RR 5 Unit tambatan perahu RB 4 buah jembatan rusak 19 titik akses jalan terputus 8 Unit perahu motor RB 1 kantor KUA rusak sedang 1 Drainase RR 1 Drainase RB 1 Kantor BPP RB 1 jalur pipa air minum RB 1 unit rumah dan mesin PLTA rusak berat 1 PLTS rusak berat Jaringan Listrik Padam Belasan rumah hancur (pendataan) | Pusdalops BNPB 6 April 2021 |
Lembata | 224 Unit Rumah RB 15 Unit Rumah RS 75 Unit Rumah RR 15 Jembatan Akses Antar Desa terputus | Pusdalops BNPB 6 April 2021 |
Flores Timur | 17 Unit rumah Hanyut 82 Unit rumah RB 34 Unit rumah RR 97 Unit rumah terdampak lumpur dan material 8 Jembatan putus RB 2 Talud pengaman pantai (RB) Puluhan rumah terendam banjir di Kec. Adonara Barat Ruas jalan waiwadan-danibao-nim undanibao putus totaldi 4 titik. | Pusdalops BNPB 6 April 2021 |
Ende | Dalam Pendataan | Pusdalops BNPB 6 April 2021 |
Ngada | 2 Unir RS 4 unit rumah RB 1 unit pasar bobou terdampak 1 unit Gedung Pengadilan Negeri II RS 1 Unit Kapal tenggelam 6 ruas jalan tertimbun pohon tumbang | Pusdalops BNPB 6 April 2021 |
Sumba Timur | 5 buah jembatan terdampak 1 Unit kantor kelurahan terdampak 1 Unit kantor Dinas Pertanian terdampak 1 Unit Panti Asuhan terdampak Terdapat rumah hanyut (Pendataan) Sawah/Ladang rusak akibat banjir (pendataan) | Pusdalops BNPB 6 April 2021 |
Sumba Barat | 54 Unit rumah terdampak 70 Ha lahan pertanian gagal panen Akses jalan penghubung kecamatan tidak dapat dilalui | Pusdalops BNPB 6 April 2021 |
Malaka | 1.154 unit rumah terendam 1.418 Ha lahan pertanian terdampak 32 unit Fasdik terdampak 657 Unit rumah terdampak 10 Unit rumah RS 15 titik akses jalan tertutup pohon tumbang 23 unit Faskes terdampak 8 unit tempat ibadah terdampak 22 unit Gedung perkantoran terdampak 7 unit tanggul terdampak 3.750 meter jalan RB 500 meter saluran irigasi RB | Pusdalops BNPB 6 April 2021 |
Kota Kupang | 657 Unit rumah terdampak 10 Unit rumah RS 15 titik akses jalan tertutup pohon tumbang. | Pusdalops BNPB 6 April 2021 |
Kupang | Rumah dan lahan persawahan masyarakat terendam dengan ketinggian air lebih dari 1 M (masih dalam pendataan) | Pusdalops BNPB 6 April 2021 |
Timur Tengah Utara | 150 unit rumah RB (pendataan) 150 unit rumah terancam (pendataan) | Pusdalops BNPB 6 April 2021 |
Rote Ndao | 12 Unir Rumah RB 141 Unit Rumah Terancam | Pusdalops BNPB 6 April 2021 |
Sabu Raijua | Dalam pendataan | Pusdalops BNPB 6 April 2021 |
Belu | 5 Unit Rumah RB 150 Ha Sawah terdampak 5.000 m pertanian terdampak | Pusdalops BNPB 6 April 2021 |
Upaya–Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah
Dalam bencana hidrometeorologi di NTT ini Upaya-upaya untuk merespon tanggap darurat yang bertujuan mengurangi dampak telah dilakukan di setiap Kabupaten dan kota di NTT.Upaya-upaya tbaik di daerah masing-masing dan oleh pusat dalam hal ini adalah BNPB diantaranya adalah :
- TIM BPBD setempat melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait
- Pembentukan posko penanganan darurat serta penanganan bencana.
- Lokasi gudang logistik diputuskan di kantor BPBD Provinsi NTT
- Kadishub provinsi NTT menyatakan bahwa tanggal 7 April 2021 akan disiapkan 1 (satu) unit pesawat ATR Garuda untuk melayani angkutan tim dan bantuan ke Lembata dan Maumere (tergantung kebutuhan)
- Kadisnaker provinsi NTT berencana untuk menyalurkan bantuan ke Adonara bersama tim dari kemnaker
- TNI AD mengerahkan 28 dapur umum lapangan dan 18 tenda posko TNI di wilayah yang terdampak dan Tim Kesehatan
Upaya yang dilakukan oleh BNPB
- Tim Pusdalops BNPB melakukan pendampingan aktifasi posko dan laporan harian dengan Pusdalops BPBD Provinsi NTT
- Tim Deputi RR berkoordinasi untuk pembagian tim yang akan bertugas ke 3 (tiga) kabupaten (Lembata, Flores Timur, Malaka)
- Tim Deputi Penanganan Darurat bergerak ke Kabupaten Malaka
- BNPB berkoordinasi dengan SAR Dog untuk melakukan pencarian orang yang hilang yaitu di wilayah Adonara, Alor dan Lembata .